Adakah Efek Negatif dari Makan Satu Kali Sehari?
KLINIK MEDICAL HACKING – Dengan jadwal padat Anda dan keinginan untuk menurunkan berat badan beberapa kilogram, makan satu kali sehari sepertinya cara yang mudah untuk dilakukan. Makan satu kali dalam sehari semacam ini biasanya dikenal dengan istilah OMAD, One Meal a Day. Atau bisa juga dikenal dengan nama puasa intermiten, menjalani waktu yang lama tanpa makan, metode ini telah menjadi cara yang populer untuk menurunkan berat badan. Seperti kebanyakan tren diet lainnya, itu adalah metode yang mungkin tidak akan membawa hasil yang bertahan lama.
Selain kekurangan dari metode ini yang ditimbulkannya adalah rasa lapar karena tidak makan dalam waktu yang lama, dan juga mempengaruhi tubuh Anda baik secara fisik maupun emosional, makan sekali sehari dapat mempengaruhi kesehatan Anda dan menurunkan metabolisme Anda. Jika Anda berjuang dengan berat badan Anda dan menemukan waktu untuk makan adalah sebuah masalah tersendiri, berkonsultasilah dengan ahli gizi untuk merancang rencana yang sesuai dengan kebutuhan diet dan gaya hidup Anda.
Kelaparan: Musuh Nomor Satu
Salah satu kelemahan utama dari sebagian besar rencana diet tertentu adalah metode diet apapun selalu membuat Anda lapar. Dan ternyata, mengikuti metode diet di mana Anda hanya makan sekali sehari tidak berbeda. Sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menyelidiki efek makan satu kali sehari pada parameter kesehatan untuk sekelompok orang dewasa yang sehat. Para peneliti kesehatan tersebut menemukan bahwa salah satu keluhan terbesar di antara para peserta adalah rasa lapar. Keluhan kecil yang satu ini, mungkin membuat pola makan satu kali sehari sangat sulit untuk dipatuhi sebagai sebuah metode diet yang sedang Anda lakukan.
Makan satu kali sehari tidak hanya mempengaruhi rasa lapar Anda secara fisik, tetapi juga rasa lapar Anda secara emosional. Anda tahu, ketika Anda sangat lapar, Anda mungkin saja bisa membentak suami Anda ketika dia bertanya jam berapa Anda akan pulang kerja. Jenis kelaparan ini dikenal sebagai hangry, marah karena lapar. Sayangnya, rasa lapar dapat memicu emosi yang begitu tidak jelas dan tidak nyaman, yang bagi sebagian orang dapat menyebabkan pilihan makanan yang buruk dan makan berlebihan untuk menghibur perasaan itu.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Anda Saat Hanya Makan Sekali Sehari?
Dampak pada Kesehatan
Membatasi makanan Anda menjadi sekali sehari mungkin tidak memiliki efek positif pada kesehatan Anda, bahkan meskipun Anda dapat menurunkan berat badan Anda. Sementara para peserta yang hanya makan satu kali sehari dalam studi 2007 dari The American Journal of Clinical Nutrition kehilangan berat badan dan massa lemak, tekanan darah serta kadar kolesterol mereka naik.
Dan sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam sebuah jurnal tentang sistem pencernaan juga menemukan bahwa makan sekali sehari ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin. Studi ini juga mencatat peningkatan kadar ghrelin, hormon rasa lapar, pada mereka yang melakukan metode diet dengan hanya makan sekali sehari.
Resiko Metabolisme Lebih Lambat
Meskipun Anda pasti bisa makan semua kalori yang Anda butuhkan hanya dalam satu kali makan, membatasi diri Anda untuk makan hanya dengan satu kali sehari membuatnya lebih sulit. Jika Anda makan terlalu sedikit kalori, kurang dari 1.000 kalori sehari, tubuh Anda masuk ke dalam mode pengawetan, yang menyebabkan metabolisme melambat, yang berarti Anda membakar lebih sedikit kalori. Selain itu, makan lebih sering, tiga kali sehari, dapat membantu Anda membakar lebih banyak lemak, menurut sebuah studi yang diterbitkan tahun 2008.