Konsultasi Gratis : 0822-9728-9899

Mengenal Tanda dan Gejala Cerebral Palsy pada Anak

Rate this post

Tempat terapi stroke depok dan tangerang – Cerebral Palsy (CP) adalah gangguan yang mempengaruhi otot, gerakan, dan koordinasi tubuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kerusakan otak yang terjadi sebelum, selama, atau setelah kelahiran. Meskipun CP tidak bisa disembuhkan, intervensi dini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda dan gejala Cerebral Palsy sejak dini.

Tanda Awal Cerebral Palsy

Sejak bayi lahir, ada beberapa tanda yang mungkin menunjukkan adanya gangguan pada perkembangan motoriknya. Meskipun tidak semua tanda ini selalu mengarah ke Cerebral Palsy, tanda-tanda ini bisa menjadi indikasi awal yang perlu diwaspadai.

Bentuk Otot yang Tidak Biasa 

Anak dengan Cerebral Palsy mungkin memiliki otot yang terlalu kaku (hipertonia) atau terlalu lemah (hipotonia). Hal ini dapat memengaruhi cara anak menggerakkan tubuhnya. Sebagai contoh, bayi dengan hipertonia mungkin terlihat kaku saat digendong, sedangkan bayi dengan hipotonia bisa tampak sangat lemas.

Asimetri 

Perhatikan apakah ada ketidakseimbangan dalam gerakan atau postur tubuh anak. Misalnya, anak hanya menggunakan satu tangan untuk meraih benda atau hanya menggerakkan satu sisi tubuh saat merangkak. Ini bisa menjadi tanda bahwa salah satu sisi tubuh anak lebih lemah atau kaku dibandingkan sisi lainnya.

Keterlambatan Bergerak 

Salah satu tanda paling umum dari Cerebral Palsy adalah keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan motorik. Beberapa contoh keterlambatan ini termasuk:

Berguling: Bayi yang sehat biasanya mulai berguling sekitar usia 4-6 bulan. Jika bayi tampak kesulitan atau terlambat berguling, ini bisa menjadi tanda awal masalah motorik.

Duduk: Kebanyakan bayi bisa duduk tanpa bantuan pada usia sekitar 6-9 bulan. Jika anak belum bisa duduk mandiri pada usia ini, ada baiknya untuk memeriksakan ke dokter.

Merangkak: Anak biasanya mulai merangkak pada usia 8-10 bulan. Anak dengan CP mungkin menunjukkan kesulitan atau pola merangkak yang tidak biasa, seperti menyeret satu kaki.

Berjalan: Jika anak belum mulai berjalan pada usia 18 bulan atau menunjukkan pola berjalan yang tidak biasa, ini bisa menjadi tanda adanya masalah perkembangan motorik.

Gejala Cerebral Palsy Berdasarkan Kategorinya

Cerebral Palsy diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, tergantung pada jenis dan lokasi gangguan otot yang dialami. Setiap kategori memiliki gejala yang berbeda-beda.

Gejala Cerebral Palsy Spastik 

CP Spastik adalah bentuk yang paling umum, di mana otot anak menjadi kaku dan tegang. Beberapa gejala spesifik dari CP Spastik meliputi

Berjalan Tidak Normal: Anak mungkin memiliki gaya berjalan yang tidak biasa, seperti berjalan dengan kaki berjauhan, berjinjit, atau menyeret satu kaki.

Otot Kaku di Satu Sisi Tubuh: Kekakuan otot sering kali lebih dominan pada satu sisi tubuh, yang disebut hemiplegia spastik.

Mengencangkan Otot atau Persendian Secara Permanen: Anak mungkin mengalami kontraktur, yaitu pengencangan permanen pada otot atau sendi, yang dapat membatasi gerakan.

Kesulitan Melakukan Gerakan Dasar: Anak mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan dasar seperti duduk, merangkak, atau berjalan karena kekakuan ototnya.

Gejala Cerebral Palsy Dyskinetic 

CP Dyskinetic ditandai dengan adanya gerakan yang tidak terkontrol, baik itu lambat, cepat, atau berulang. Beberapa gejala khasnya antara lain

Melakukan Gerakan Berulang dan Memutar: Anak mungkin melakukan gerakan yang tidak biasa seperti memutar tangan atau kaki secara berulang.

Gerakan dengan Lambat: Beberapa anak dengan CP Dyskinetic melakukan gerakan yang sangat lambat, terutama saat mereka mencoba untuk fokus atau berkonsentrasi.

Masalah Makan: Karena gangguan kontrol otot di wajah dan mulut, anak mungkin kesulitan mengunyah dan menelan makanan.

Tubuh Kaku atau Kaki Terkulai: Anak mungkin tampak kaku di beberapa bagian tubuhnya, sementara bagian lainnya terlihat lemah atau terkulai.

Rentang Gerakan yang Bervariasi: Anak bisa melakukan gerakan yang berkisar dari sangat lambat hingga cepat, dan terkadang gerakan tersebut bisa disertai dengan rasa sakit.

Baca juga Penyebab Cerebral Palsy yang Perlu Anda Ketahui

Gejala Cerebral Palsy Ataxic

CP Ataxic mempengaruhi koordinasi dan keseimbangan. Beberapa gejala khasnya antara lain

Masalah dengan Koordinasi: Anak mungkin mengalami kesulitan untuk mengoordinasikan gerakan, seperti memegang benda dengan stabil atau berjalan dengan seimbang.

Kesulitan Berbicara: Koordinasi otot yang mempengaruhi bicara juga bisa terganggu, sehingga anak mungkin memiliki masalah dalam berbicara dengan jelas.

Tremor: Anak dengan CP Ataxic sering kali mengalami tremor atau getaran yang tidak terkontrol di tangan atau kaki mereka.

Membuka Kaki dengan Lebar saat Berjalan: Untuk mengompensasi masalah keseimbangan, anak mungkin berjalan dengan kaki yang terbuka lebar.

Gerakan Mata Lambat: Anak mungkin mengalami gerakan mata yang lambat dan kesulitan untuk fokus pada satu objek.

Gejala Cerebral Palsy Campuran Pada beberapa kasus, anak dapat mengalami gejala dari lebih dari satu jenis Cerebral Palsy. Ini disebut CP Campuran. Misalnya, seorang anak mungkin memiliki kekakuan otot yang disertai dengan masalah koordinasi atau gerakan yang tidak terkontrol. Diagnosa CP Campuran bisa lebih kompleks karena melibatkan berbagai gejala yang bervariasi dari satu anak ke anak lainnya.

Mengenali tanda dan gejala Cerebral Palsy sejak dini sangat penting untuk memberikan perawatan dan intervensi yang tepat. Jika Anda melihat tanda-tanda yang mencurigakan pada anak Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan deteksi dini, banyak anak dengan Cerebral Palsy dapat menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi maksimal mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: