Konsultasi Gratis : 0822-9728-9899

Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Terlambat Berjalan

Rate this post

Tempat terapi stroke depok dan tangerang – Langkah pertama anak adalah momen yang sangat dinanti oleh setiap orang tua. Bayangkan, setelah sekian lama merangkak atau digendong, tiba-tiba anak mulai mencoba berdiri dan melangkah dengan kaki mungilnya. Namun, tidak semua anak bisa berjalan di usia yang sama. Jika anak terlambat berjalan, tentu orang tua merasa cemas dan khawatir. Apakah hal ini normal? Apa penyebabnya? Dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini!

Penyebab Anak Terlambat Berjalan

Sebelum panik, penting untuk mengetahui bahwa setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Meski begitu, ada beberapa penyebab umum yang bisa membuat anak terlambat berjalan. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang mungkin terjadi

Keterlambatan Perkembangan Sistem Motorik 

Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda, termasuk dalam hal motorik. Beberapa anak mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan keterampilan motorik kasarnya, termasuk berjalan. Faktor genetik dan lingkungan juga bisa mempengaruhi.

Gangguan Otot 

Beberapa kondisi seperti hipotonia (kelemahan otot), distrofi otot, atau cerebral palsy dapat memengaruhi kekuatan dan tonus otot anak. Hal ini bisa menyebabkan keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan fisik, termasuk berjalan.

Infeksi Otak 

Infeksi serius pada otak, seperti meningitis atau encephalitis, dapat mengganggu perkembangan motorik anak. Kondisi ini biasanya menyebabkan keterlambatan dalam banyak aspek perkembangan, termasuk kemampuan berjalan.

Cedera Otak 

Cedera otak akibat kecelakaan atau trauma juga bisa mempengaruhi kemampuan anak untuk berjalan. Cedera seperti ini mungkin membutuhkan waktu pemulihan yang lama, tergantung pada tingkat keparahannya.

Malnutrisi atau Defisiensi 

Zat Gizi Rakitis, misalnya, adalah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D, yang bisa mengakibatkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Kekurangan zat gizi lain juga bisa berdampak pada perkembangan fisik anak, termasuk kemampuan untuk berjalan.

Kurangnya Stimulasi dari Lingkungan 

Jika anak terlalu sering digendong atau ditempatkan di baby walker, ini bisa membatasi kesempatan anak untuk mengembangkan keterampilan motoriknya. Stimulasi yang kurang bisa memperlambat perkembangan berjalan anak.

Cara Mengatasi Anak Terlambat Berjalan

Jika Anda merasa anak Anda terlambat berjalan, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk membantunya

Ajak Anak Berjalan dengan Menuntunnya 

Salah satu cara terbaik untuk membantu anak mulai berjalan adalah dengan menuntunnya. Pegang tangan anak sambil dia mencoba melangkah, ini akan memberikan rasa aman dan membantunya berlatih menyeimbangkan diri.

Batasi Durasi Menggendong Anak 

Terlalu sering menggendong anak bisa mengurangi kesempatan mereka untuk belajar berdiri dan berjalan sendiri. Cobalah untuk memberikan lebih banyak waktu bagi anak berada di lantai agar mereka dapat bereksplorasi dan melatih otot-otot kaki mereka.

Taruh Mainan di Tempat yang Jauh 

Tempatkan mainan favorit anak di jarak yang cukup jauh, sehingga mereka termotivasi untuk mencoba berjalan atau merangkak untuk meraihnya. Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk mendorong mereka bergerak lebih aktif.

Biarkan Anak Bertelanjang Kaki 

Saat berada di dalam rumah, biarkan anak bertelanjang kaki. Ini akan membantu anak merasakan tekstur lantai dan melatih keseimbangan mereka. Bertelanjang kaki juga memberikan kesempatan bagi otot kaki anak untuk berkembang lebih baik.

Hindari Penggunaan Baby Walker 

Meski banyak orang tua yang menggunakan baby walker untuk “membantu” anak berjalan, sebenarnya baby walker bisa menunda perkembangan berjalan anak. Baby walker cenderung membuat anak lebih tergantung pada alat tersebut dan tidak memaksimalkan penggunaan otot-otot kaki mereka dengan benar.

Baca juga Cara Pencegahan Sindrom Rett dan Jenis-Jenisnya

Kapan Harus Khawatir?

Sebagian besar anak mulai berjalan antara usia 12 hingga 18 bulan. Namun, jika anak Anda belum bisa berjalan di usia 18 bulan atau menunjukkan tanda-tanda keterlambatan perkembangan lainnya, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui apakah ada masalah yang mendasari keterlambatan ini.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai adalah:

Anak tidak bisa berdiri dengan bantuan di usia 12 bulan.

Tidak merespons ketika distimulasi untuk berjalan.

Otot terlihat lemah atau kaku.

Anak tidak menunjukkan perkembangan motorik lain, seperti merangkak atau berdiri sendiri.

Terlambat berjalan memang bisa menimbulkan kecemasan, tapi penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan cara dan waktu yang berbeda. Beberapa anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai tonggak perkembangan fisik ini. Namun, jika Anda khawatir, langkah terbaik adalah memantau perkembangan anak secara cermat dan memberikan stimulasi yang tepat.

Dengan perhatian yang penuh dan dukungan dari orang tua, sebagian besar anak yang terlambat berjalan akan mampu mengejar ketertinggalannya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa ada yang tidak sesuai dengan perkembangan anak, karena deteksi dini bisa membantu dalam memberikan intervensi yang tepat.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: