Konsultasi Gratis : 0822-9728-9899

Makanan dan Nutrisi yang Membantu Fungsi Otak pada Anak Disleksia

Rate this post

Tempat pengobatan anak autis di depok dan tangerang – Disleksia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan membaca, menulis, dan memahami bahasa pada anak. Meski begitu, dengan dukungan yang tepat, anak dengan disleksia tetap bisa berkembang secara optimal. Salah satu bentuk dukungan yang penting adalah melalui pola makan sehat. Nutrisi tertentu memiliki peran besar dalam mendukung fungsi otak, termasuk meningkatkan konsentrasi, memori, dan kemampuan belajar. Berikut adalah beberapa makanan dan nutrisi yang dapat membantu fungsi otak pada anak dengan disleksia

1. Asam Lemak Omega-3

Asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid), merupakan komponen penting dalam perkembangan otak anak. DHA membantu meningkatkan konektivitas antar sel otak, yang sangat penting untuk proses belajar dan memori. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak dengan gangguan belajar, termasuk disleksia, sering kali memiliki kadar omega-3 yang rendah.

Makanan sumber omega-3

Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel

Kacang kenari

Biji chia dan biji rami

Minyak ikan atau suplemen omega-3 (konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan suplemen)

2. Zat Besi

Zat besi membantu dalam pembentukan hemoglobin, yang bertanggung jawab mengangkut oksigen ke otak. Kekurangan zat besi dapat mengganggu fungsi otak dan berdampak pada kemampuan belajar.

Makanan kaya zat besi:

Daging merah tanpa lemak

Hati ayam

Bayam dan sayuran hijau lainnya

Kacang-kacangan seperti lentil dan kacang merah

Agar penyerapan zat besi lebih efektif, konsumsi bersama makanan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, stroberi, atau paprika merah.

3. Vitamin B Kompleks

Vitamin B, khususnya B6, B9 (asam folat), dan B12, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf. Vitamin ini membantu produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, yang berkontribusi pada suasana hati, konsentrasi, dan memori.

Makanan kaya vitamin B kompleks:

Telur

Daging ayam dan ikan

Susu dan produk olahannya

Alpukat

Sereal gandum utuh

4. Magnesium

 

Magnesium adalah mineral yang membantu mengatur sinyal saraf di otak dan mendukung relaksasi otot. Kekurangan magnesium sering dikaitkan dengan kesulitan berkonsentrasi dan stres.

Makanan sumber magnesium:

Kacang almond

Biji labu

Bayam

Pisang

Cokelat hitam (dengan kadar kakao tinggi)

5. Antioksidan

Antioksidan melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan fungsi kognitif. Pola makan yang kaya antioksidan dapat membantu memperbaiki fokus dan memori pada anak dengan disleksia.

Makanan kaya antioksidan:

Buah beri seperti blueberry, stroberi, dan raspberry

Brokoli

Teh hijau

Tomat

Kacang-kacangan

6. Protein Berkualitas Tinggi

Protein adalah komponen penting dalam produksi neurotransmitter yang mendukung komunikasi antar sel otak. Anak dengan asupan protein yang cukup cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik.

Sumber protein berkualitas tinggi

Telur

Dada ayam

Ikan

Tempe dan tahu

Yoghurt dan keju

7. Karbohidrat Kompleks

Karbohidrat kompleks memberikan energi yang stabil untuk otak. Karbohidrat jenis ini dicerna lebih lambat sehingga menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang penting untuk konsentrasi dan fokus.

Sumber karbohidrat kompleks

Oatmeal

Kentang

Ubi jalar

Nasi merah

Roti gandum utuh

Baca juga Pentingnya Terapi Membaca dan Menulis untuk Anak dengan Disleksia

Tips Pola Makan Seimbang untuk Anak Disleksia

Kombinasi Makanan yang Tepat: Usahakan menyajikan makanan dengan kombinasi karbohidrat, protein, dan lemak sehat untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi anak.

Hindari Gula Berlebih: Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan energi sementara yang diikuti dengan penurunan drastis, sehingga mempengaruhi fokus dan mood anak.

Cukupi Kebutuhan Air: Dehidrasi dapat mengganggu fungsi otak, jadi pastikan anak cukup minum air setiap hari.

Perhatikan Alergi atau Sensitivitas Makanan: Beberapa anak dengan disleksia mungkin sensitif terhadap makanan tertentu, seperti gluten atau produk olahan susu. Jika dicurigai ada sensitivitas, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.

Pola makan sehat dan kaya nutrisi dapat memberikan dampak positif pada fungsi otak anak dengan disleksia. Selain memberikan makanan yang bergizi, penting juga untuk mendukung anak secara emosional dan akademik. Dengan pendekatan yang holistik, anak dengan disleksia dapat mencapai potensi terbaik mereka. Jadi, jangan ragu untuk mulai menerapkan pola makan sehat ini demi masa depan si kecil yang lebih cerah!

Klinik Medical Hacking, Solusi Terapi Untuk Masalah Penyakit Tumbuh Kembang

Punya masalah dengan proses tumbuh kembang anak? Apakah anak mengalami Celebral Palsy, Gangguan Bicara dan Bahasa, Autism, Down Syndrome, Perawakan Pendek, Retardasi Mental, Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas atau GPPH, Hidrocephalus, Poliomyelitis atau polio, Lupus, Poliomyelitis atau Polio, Lupus, Skoliosis, Epilepsi, Lumpuh Layu. Anak Yang Terlambat Bicara, Anak Yang Terlambat Berjalan, Anak Yang Tidak Keluar Suara atau lainnya? Segera hubungi Klinik Medical Hacking melalui

Website: www.klinikmedicalhacking.com

Telp: +6282297289899

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: