Konsultasi Gratis : 0822-9728-9899

Disleksia Bisa Terjadi pada Orang Dewasa, Benarkah?

Rate this post

Tempat terapi sakit jantung depok dan tangerang – Disleksia adalah salah satu jenis disleksia yang berkaitan dengan keterampilan motorik seseorang. Bagi pengidap Disleksia, menulis bisa menjadi tantangan besar. Kesulitan ini bukan hanya dalam hal kemampuan menulis, tetapi juga dalam kemampuan membuat huruf atau kata-kata dengan urutan yang benar. Orang yang mengalami Disleksia seringkali menulis huruf-huruf atau kata-kata secara mundur, misalnya menulis huruf “b” sebagai “d” atau “p” sebagai “q”. Hal ini tentunya dapat membuat proses menulis menjadi lebih rumit dan memakan waktu lebih lama.

Meskipun tampaknya hanya mempengaruhi keterampilan menulis, dampak Disleksia bisa cukup luas. Kesulitan ini dapat membuat pengidapnya merasa frustasi dan stres, terutama saat dihadapkan dengan tugas-tugas yang melibatkan tulisan tangan, seperti menulis surat atau mengisi formulir.

Jenis-Jenis Disleksia Lainnya

Selain dysnemkinesia, terdapat beberapa jenis disleksia lain yang mungkin juga dialami oleh orang dewasa. Berikut adalah beberapa di antaranya

Dysphonesia

Jenis disleksia ini berhubungan dengan kemampuan pendengaran. Pengidap dysphonesia mengalami kesulitan untuk mengucapkan atau memahami kata-kata yang tidak dikenal. Hal ini dapat membuat mereka merasa canggung saat berkomunikasi dengan orang lain, terutama jika mereka harus menggunakan kata-kata baru atau yang jarang mereka dengar. Sebagai contoh, mereka mungkin kesulitan mengucapkan istilah-istilah teknis atau bahasa asing.

Dyseidesia

Dyseidesia adalah jenis disleksia yang berkaitan dengan keterampilan visual. Orang yang mengalami dyseidesia kesulitan dalam memahami kata-kata yang tertulis. Kondisi ini juga dapat membuat mereka kesulitan mengenali huruf atau membaca teks dengan cepat dan tepat. Tak jarang, pengidap dyseidesia juga kesulitan memahami suara-suara yang diucapkan, terutama jika disajikan dalam bentuk tertulis.

Gejala Disleksia pada Orang Dewasa

Disleksia pada orang dewasa tidak selalu mudah dikenali, terutama karena beberapa orang mungkin telah mengembangkan mekanisme untuk mengatasi atau menyembunyikan kesulitannya. Namun, ada beberapa gejala yang umumnya dialami oleh orang dewasa yang mengidap disleksia. Gejala-gejala ini bisa sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis disleksia yang mereka alami.

Beberapa gejala umum yang sering terlihat antara lain

Kesulitan Membaca

Orang dewasa dengan disleksia sering kali mengalami kesulitan dalam membaca teks yang panjang atau kompleks. Mereka mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk membaca, atau merasa sulit memahami isi teks yang dibaca.

Kesulitan Menyelesaikan Soal Matematika

Disleksia juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matematika. Mereka mungkin kesulitan memahami instruksi, mengingat rumus, atau menyelesaikan soal-soal hitungan yang lebih rumit.

Sulit Menghafal

Menghafal informasi, seperti daftar nama, angka, atau instruksi yang panjang, bisa menjadi tantangan bagi pengidap disleksia. Ini juga termasuk dalam mengingat langkah-langkah yang harus diambil dalam suatu proses, yang sering kali membuat mereka merasa terbebani.

Baca juga Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri pada Anak Disleksia

Kesulitan dalam Manajemen Waktu

Pengidap disleksia cenderung kesulitan mengatur waktu dengan baik. Mereka sering kali merasa kewalahan saat harus menyelesaikan beberapa tugas sekaligus atau mengikuti jadwal yang ketat.

Selain gejala-gejala di atas, ada beberapa tanda lain yang dapat menunjukkan adanya disleksia pada orang dewasa, seperti

Sulit fokus pada satu tugas. Mereka cenderung cepat kehilangan konsentrasi ketika dihadapkan dengan tugas-tugas yang membutuhkan fokus dalam waktu yang lama.

Kesulitan mengisi formulir yang panjang. Proses yang tampaknya sederhana seperti mengisi formulir bisa menjadi tantangan besar karena mereka mungkin kesulitan memahami instruksi atau menulis jawaban dengan benar.

Bereaksi berlebihan terhadap kesalahan. Orang dewasa dengan disleksia mungkin merasa sangat frustasi ketika melakukan kesalahan, bahkan kesalahan kecil sekalipun, dan sering kali bereaksi secara emosional.

Membuat aturan ketat untuk diri sendiri. Untuk mengatasi kesulitan mereka, beberapa pengidap disleksia mungkin mencoba membuat aturan yang sangat ketat untuk diri mereka sendiri, seperti membuat daftar tugas yang panjang atau menetapkan rutinitas yang kaku.

Mudah terpengaruh oleh stres. Tekanan dari pekerjaan atau kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan stres yang berlebihan pada pengidap disleksia, karena mereka merasa sulit untuk mengikuti ritme yang diharapkan oleh lingkungan sekitar.

Disleksia, termasuk dysnemkinesia, bukan hanya masalah yang dihadapi oleh anak-anak. Orang dewasa juga bisa mengalami gangguan ini, dan dampaknya bisa terasa dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari menulis, membaca, hingga manajemen waktu. Jika kamu merasa memiliki beberapa gejala yang disebutkan di atas, mungkin ada baiknya berkonsultasi dengan ahli atau profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Mengidentifikasi disleksia sejak dini dapat membantu mengembangkan strategi yang tepat untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, sehingga kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah dikelola.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: